Hal ini tentunya akan sangat berbeda kalau anda memakai ban biasa (non RFT). Jika tekanan angin pada ban biasa kosong, maka dikala itu juga ban akan kempes, dan Anda perlu mengganti ban dengan ban cadangan supaya sanggup kembali melanjutkan perjalanan.
Ya, ban RFT tidak akan terlihat kempes layaknya ban biasa yang kehabisan tekanan angin sehingga tetap sanggup dipakai untuk berjalan meskipun tekanan angin dalam ban sudah kosong.
Namun begitu, meskipun ban RFT ini sanggup dipakai untuk melanjutkan perjalanan, tetap ada batasan jarak tempuh serta kecepatan maksimal yang harus dipatuhi demi keselamatan dikala berkendara.
Beberapa merek pabrikan ban pembuat ban RFT, merekomendasikan jarak tempuh maksimal ketika memakai ban RFT disaat kondisi tekanan angin dalam ban ini kosong (kempes /bocor) ialah 80 kilometer dengan kecepatan maksimal 80 kilometer.
Jika sudah melewati jarak tempuh tersebut, sebaiknya anda segera mengganti ban RFT dengan yang baru, alasannya ialah ban RFT ini memang tidak direkomendasikan untuk diperbaiki, terlebih kalau bocor yang terjadi berada di area sidewall ban.
Konstruksi Ban RFT (Run Flat Tire)
Ada dua konstruksi umum yang dikala ini dipakai pada ban Run Flat Tire ini yaitu Self-supporting Run Flat Tire dan Auxiiliary-supporting Run Flat Tire, berikut penjelasannnya.1. Self-Supporting Run Flat Tire
Self-Supporting Run Flat Tire ialah ban RFT yang dirancang secara khusus dengan penambahan materi tertentu pada bab sidewall (dinding ban). Tujuannya, semoga dinding ban tersebut sanggup lebih besar lengan berkuasa dan sanggup menahan beban kendaraan meskipun tekanan angin di dalam ban tersebut kosong.
Ban RFT tipe Self-supporting inilah yang dikala ini banyak dipakai untuk mobil-mobil glamor dikala ini alasannya ialah lebih simple namun tetap sanggup diandalkan ketika tekanan angin ban kurang akhir bocor tertusuk paku atau hal lainnya.
2. Auxiliary-Supporting Run Flat Tire
Auxiliary-Supporting Run Flat Tire ialah ban RFT yang juga mengusung Self-supporting sekaligus memakai Ring support (ring pendukung) yang melingkar dan melekat pada velg mobil. Ring pendukung ini dipasang melingkari velg dan berfungsi sebagai alas pengganti ketika ban kempes tanpa ada tekanan angin di dalamnya.
Ban RFT jenis ini memang tidak familiar dipakai pada mobil-mobil kebanyakan. Umumnya hanya dipakai untuk kendaraan operasi militer atau pada mobil-mobil untuk pengamanan pejabat kelas VVIP
Baca juga
- Cara mengganti ban kendaraan beroda empat sendiri
- Cara mengukur dan membaca tekanan angin pada ban
- 5 Manfaat tekanan angin yang sesuai pada ban
Teknologi pendamping ban RFT
Untuk memakai Ban RFT tenyata juga diharapkan teknologi pendamping yang wajib ada pada mobil. Teknologi pendamping ini misalnya ialah Sistem Pemantau Tekanan Ban / Tire Pressure Monitoring System. Berikut gambar pola indikator sistem pemantau tekanan ban yang akan tampil di panel dashboard apabila ada salah satu ban yang kempes atau kurang angin.Sistem Pemantau Tekanan Ban ini ialah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengukur tekanan ban secara eksklusif dan memperlihatkan informasi kepada pengemudi (melalui tampilan di dashboard) apabila terjadi penurunan tekanan angin yang cukup besar secara tiba-tiba pada satu atau beberapa ban yang sedang digunakan.
Tanpa adanya sistem pemantau tekanan ban, memakai ban RFT sanggup berbahaya, terutama ketika ban dalam posisi kempes / tanpa tekanan angin di dalamnya.
Pengemudi kerap tidak akan menyadari kalau ban RFT yang dipakai sudah dalam keadaan kempes tanpa angin. Ketika ban tersebut sudah melampaui batas maksimum penggunaannya, maka ban tersebut cepat atau lambat akan rusak dan pecah, sehingga sangat membahayakan keselamatan dikala berkendara.
Oleh karenanya, untuk memakai ban RFT ini, kendaraan beroda empat teman sudah harus mempunyai teknologi / sistem pemantau tekanan ban yang berfungsi dengan baik.