Jika pada transmisi manual memakai kopling gesek, maka pada transmisi otomatis memakai kopling fluida (Fluid Coupling) yang dinamakan torque converter.
Ya, torque converter memang mempunyai fungsi mirip kopling, yaitu untuk memutus atau menyambungkan tenaga mesin ke transmisi. Namun, torque converter bekerja secara hidrolis dengan memanfaatkan tenaga yang dihasilkan oleh fatwa oli ATF (Automatic Transmission Fluid) yang ada di dalam torque converter itu sendiri.
Lantas apa saja fungsi torque converter pada transmisi otomatis ? Berikut beberapa fungsi torque converter pada transmisi otomatis yang ombro ketahui
- Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan engine torque ke input shaft transmisi dengan memakai fluida.
- Meredam getaran puntir (torsional vibration) yang terjadi dari engine dan drive train.
- Meningkatkan torque (momen puntir) yang dibangkitkan oleh engine.
- Meratakan dan menghaluskan getaran serta putaran engine.
Komponen Torque Converter
Setelah kita memahami dengan baik fungsi torque converter pada transmisi otomatis, maka hal selanjutnya yang perlu kita ketahui sebelum memahami cara kerja torque converter ialah dengan mengetahui apa saja komponen-komponen yang ada didalam torque converter.
Ya, banyaknya fungsi yang sanggup dihasilkan oleh torque converter merupakan perpaduan kerja dari bermacam-macam komponen yang ada didalam torque converter. Setidaknya ada 5 komponen penting didalam torque converter yaitu
1. Torque Converter Cover
Torque Converter Cover merupakan rangka dan bodi torque converter secara keseluruhan. Torque Converter Cover ini berfungsi sebagai kawasan beroperasinya fatwa fluida oli ATF. Selain itu, Torque Converter Cover ini juga mencegah terjadinya kebocoran dikala fluida mengalir didalamnya.Torque Converter Cover dibuat menjadi satu dengan pump impeller dan dihubungkan oleh beberapa baut ke bab flywheel mesin. Dengan begitu, dikala mesin hidup dan berputar, torque converter cover ini juga akan ikut berputar.
2. Pump impeller
Pump impeller merupakan bab dari torque converter yang di desain menyatu dengan torque converter cover. Sedangkan pada sisi lainnya torque converter cover diikatkan ke flywheel mesin dengan memakai beberapa baut. Hal ini menjadikan putaran pump impeller sama dengan putaran mesin.Selain itu, pump impeller juga terdiri dari vane dan guide ring yang di desain mirip sebuah mangkuk cekung. Dengan begitu, ketika pump impeller berputar mengikuti putaran mesin maka oli ATF yang ada di dalamnya akan terlempar keluar akhir adanya gaya sentrifugal .
Lontaran oli ATF akhir gaya sentrifugal dikala pump impeller bekerja akan menghasilkan energi kinetis yang kemudian dipakai untuk memutar turbine runner.
3. Turbine Runner
Turbine runner merupakan bab dari torque converter yang terhubung pribadi dengan input shaft transmisi otomatis. Ketika turbine runner berputar, maka input shaft transmisi otomatis juga akan ikut berputar.Fungsi dari turbine runner ini ialah untuk mengubah energi kinetis yang terjadi akhir lontaran oli ATF dari pump impeller menjadi energi gerak mekanis (gerak putar) guna memutar input shaft transmisi.
Bentuk turbine runner juga ibarat mangkuk cekung yang berisi vane mirip pada pump impeller, namun tidak terikat dengan cover torque converter. Sedangkan untuk letaknya di dalam torque converter, turbine runner mengambang di tengah dan berhadapan pribadi dengan pump impeller.
4. Stator
Stator merupakan komponen dari torque converter yang diletakkan sempurna di tengah-tengah, diantara pump impeller dan turbine runner. Stator berfungsi untuk mengarahkan fatwa oli ATF yang terlontar dari turbine runner biar selalu menabrak dinding belakang vane pump impeller. Akibatnya, terjadilah penambahan tenaga dan momen puntir pada pump impeller yang efeknya juga akan menguatkan putaran pada turbine runner itu sendiri.Stator juga terdiri dari vane yang pada poros tengahnya dipasangkan sebuah one way clutch. One way clutch ini berfungsi untuk mencegah stator biar tidak berputar berlawanan arah dikala putaran pump impeller dan turbine runner dalam kecepatan yang sama.
5. Damper Lock up clutch assembly
Damper Lock up clutch intinya sama mirip kampas kopling gesek yang diletakkan sempurna di bab belakang turbine runner. Damper Lock up clutch berfungsi untuk menghubungkan turbine runner dengan torque converter cover di RPM tertentu sehingga sanggup didapatkan perbandingan putaran yang sama antara putaran flywheel dengan input shaft transmisi.Baca juga :
- Komponen-komponen transmisi otomatis
- Cara mengoperasikan persneling kendaraan beroda empat matic avanza
Prinsip kerja Torque Converter
Torque converter mempunyai prinsip kerja yang memanfaatkan tenaga di dalam fatwa fluida (oli ATF). Prinsip kerja pada torque converter ini mirip mirip prinsip kerja yang terjadi pada dua buah kipas angin yang dipasang berhadap-hadapan.
Jika terdapat dua kipas angin yang ditempatkan pada jarak yang bersahabat dan saling berhadapan antara satu dengan lainnya, kemudian salah satu kipas angin tersebut dinyalakan, maka angin yang dihasilkan oleh kipas angin yang menyala tadi akan menggerakkan sirip kipas angin yang lainnya. Akibatnya, kedua kipas angin ini akan berputar.
Aliran tenaga yang terjadi pada kipas angin diatas memakai tenaga angin yang dihasilkan oleh kipas angin yang menyala. Prinsip kerja ini juga dipakai pada torque converter namun memakai media yang berbeda yaitu fluida berupa oli Automatic Transmission Fluid.
4. Cara kerja Torque Converter
Torque converter bekerja secara hidrolis, yaitu memanfaatkan tenaga yang dihasilkan oleh fatwa fluida (oli ATF) akhir gaya sentrifugal yang terjadi di pump impeler. Ketika pump impeller berputar mengikuti putaran mesin, maka oli ATF yang ada di dalam pump impeller akan terlontar ke luar menuju turbine runner.
Turbine runner yang mengambang dan terhubung dengan input shaft transmisi akan mendapatkan lontaran oli atf yang bertenaga tadi. Kemudian, fatwa oli atf tadi diarahkan untuk mengalir kembali ke pump impeller.
Saat inilah terjadi penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi melalui fatwa oli atf di dalam torque converter yang selalu berputar dalam bentuk coil spring. Kondisi perputaran oli atf dari pump impeller ke turbine runner dan sebaliknya akan berlangsung terus menerus selama mesin hidup dan berputar.
Meskipun begitu, akhir putaran mesin yang selalu dinamis dan berubah-ubah, maka torque converter juga harus sanggup mengikuti perubahan-perubahan tersebut namun tetap menghasilkan momen dan torque yang nyaman serta tidak merusak komponen transmisi lainnya.
Oleh karenanya di dalam torque converter ditambahkan sebuah stator yang berfungsi untuk melipatgandakan tenaga dengan cara mengarahkan fatwa oli ATF yang terlontar dari turbine runner biar selalu menabrak dinding belakang vane pump impeller. Dengan penambahan tenaga ini maka turbine runner mempunyai kekuatan untuk menggerakan kendaraan beroda empat dan menciptakan kendaraan beroda empat melaju.
Selain stator, damper clutch lock up juga ditambahkan guna mengimbangi putaran yang terjadi pada turbine runner. Dengan adanya damper lock up clutch maka putaran turbine sanggup dibuat sama dengan putaran mesin tanpa membutuhkan tenaga putar dari fatwa oli atf. Kondisi ini umumnya terjadi hanya pada rpm mesin tertentu saja guna meningkatkan efisiensi mesin dan transmisi.
Untuk lebih jelasnya perihal cara kerja torque converter ini, sahabat sanggup melihatnya pada video yang bersumber dari channel EXEDY Tech - Youtube. Perhatikan cara kerja torque converter pada video dibawah ini
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif