Keberhasilan tersebut salah satunya didukung oleh performa pencetus roda belakang yang memang mempunyai kelebihan terutama untuk menanjak di tanjakan curam ataupun untuk mengangkut beban yang lebih berat.
Ya, meskipun kendaraan beroda empat pencetus roda belakang mempunyai cukup banyak kelebihan, namun dia juga mempunyai cukup banyak kekurangan. Apa saja kekurangan yang dimiliki oleh kendaraan beroda empat pencetus roda belakang ? Simak informasi wacana 5 kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang dibawah berikut ini.
1. Memiliki bobot yang lebih berat
Kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang yang pertama ialah kendaraan beroda empat pencetus roda belakang kerap mempunyai bobot yang lebih berat. Hal ini disebabkan lantaran kendaraan beroda empat pencetus roda belakang mempunyai komponen drive train yang cukup berat menyerupai contohnya, propeller shaft, gardan, dan poros as roda .Meskipun konstruksi mesin dan drive train terlihat sederhana, namun kendaraan beroda empat pencetus roda belakang membutuhkan lebih banyak komponen, baik yang berfungsi sebagai drive trainnya itu sendiri atau sebagai pendukung (support).
Semua komponen tersebut tentu harus diikatkan pada chassis kendaraan beroda empat atau penopang embel-embel yang berpengaruh semoga tidak gampang bergeser. Adanya komponen penambahan tersebut tentu juga menambah bobot kendaraan beroda empat secara signifikan.
2. Akselerasi sedikit lebih lambat
Kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang selanjutnya ialah akselerasi kendaraan beroda empat pencetus roda belakang ini sedikit lebih lambat bila dibandingkan dengan kendaraan beroda empat pencetus roda depan (perbandingan pada tipe kendaraan beroda empat yang sama ya).Hal ini disebabkan lantaran jarak yang diharapkan untuk menyalurkan tenaga mesin terlalu jauh bila dibandingkan dengan kendaraan beroda empat pencetus roda depan. Selain itu beban mesin juga bertambah ketika dia harus memutar poros gardan/differential yang umumnya sudah mempunyai bobot komponen yang cukup berat.
Kondisi ini menimbulkan akselerasi pada kendaraan beroda empat pencetus roda belakang menjadi sedikit lebih lambat dan kurang responsif.
3. Konsumsi materi bakar sedikit lebih boros
Kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang berikutnya ialah konsumsi materi bakar sedikit lebih boros. Hal ini disebabkan lantaran berat kendaraan beroda empat bertambah akhir komponen drive train serta terjadinya loss power (pengurangan tenaga mesin) akhir jarak dan beban yang diputar mesin untuk menggerakkan roda belakang.Kedua hal tersebut tentu menimbulkan mesin membutuhkan tenaga yang lebih banyak semoga kendaraan beroda empat sanggup bergerak sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Saat mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar ini artinya, mesin juga membutuhkan materi bakar yang lebih banyak.
4. Ruang kaki pada kabin penumpang sedikit sempit
Kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang yang selanjutnya ialah ruang kaki pada kabin penumpang akan terasa lebih sempit dibandingkan dengan kendaraan beroda empat pencetus roda depan.Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada kendaraan beroda empat pencetus roda belakang berkelas sedan dan sebagian MPV menyerupai toyota avanza. Hal ini disebabkan lantaran adanya "terowongan" pada pecahan bawah kabin, berfungsi sebagai kawasan meletakkan poros propeller shaft yang berfungsi semoga tenaga mesin sanggup disalurkan ke gardan dan roda.
Selain itu, kabin penumpang pecahan belakang (atau bagasi pada kendaraan beroda empat sedan) umumnya juga lebih sempit akhir lantai pecahan bawah dibentuk lebih tinggi guna mengakomodasi peletakan gardan (differensial).
5. Cenderung Oversteer dikala menikung
Kekurangan kendaraan beroda empat pencetus roda belakang yang terakhir Ombro ketahui ialah kendaraan beroda empat pencetus roda belakang mempunyai kecenderungan oversteer dikala menikung. Oversteer sendiri ialah kondisi dimana bodi belakang (buritan) kendaraan beroda empat terbuang akhir putaran yang berlebihan pada roda belakang sehingga menciptakan kendaraan beroda empat cenderung melintir.Putaran berlebihan ini terjadi akhir ban belakang yang terus menyalurkan tenaga mesin guna memutar roda semoga kendaraan beroda empat sanggup terus melaju, balasannya ban belakang akan cenderung mendorong bodi belakang terus kearah luar dan tidak mengikuti arah laju roda depan yang sudah membelok.