Pada artikel kali ini, Ombro akan menginformasikan macam-macam velg kendaraan beroda empat menurut materi material pembuat velg tersebut. Ya, ketika ini terdapat aneka macam jenis materi atau material pembentuk velg.
Bahan dan material pembuat velg sanggup mempengaruhi ketahanan serta berat dari velg itu sendiri. Efeknya tentu akan berimbas ke performa kendaraan beroda empat secara keseluruhan baik efisiensi materi bakar sampai ketika akselerasi serta kemampuan pengereman. Berikut macam-macam velg kendaraan beroda empat menurut materi material pembuatnya.
1. Velg Besi Baja (Steel)
Velg besi baja lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan "velg kaleng", pasalnya bentuk dan tampilan dari Velg besi baja ini memang lebih seolah-olah kaleng. Padahal velg jenis ini terbuat dari baja yang merupakan gabungan antara besi dengan karbon yang sudah mengalami pemrosesan material sebelumnya.
Jika dilihat dari perkembangannya, Velg besi baja merupakan velg yang sebelumnya menjadi dasar pembuatan velg-velg yang beredar selama ini. Desainnya yang terbatas (umumnya melingkar dengan lubang-lubang ditepiannya) menjadikan Velg besi baja kurang diminati oleh pemilik mobil-mobil penumpang.
Selain itu, Velg besi baja juga merupakan salah satu velg yang materi materialnya paling berpengaruh dibanding dengan materi material pada velg lainnya, kesudahannya berimbas pada berat yang dimiliki oleh velg besi baja ini. Oleh karenanya, Velg besi baja mempunyai bobot yang lebih berat dibanding dengan bobot velg berbahan material lainnya.
Karena materi bakunya yang lebih solid, tahan banting dan harganya yang lebih murah, Velg besi baja banyak dipakai untuk kendaraan-kendaraan pemuat barang dan kendaraan berat.
2. Velg Alumunium
Velg Alumunium merupakan velg yang paling terkenal dan diminati banyak orang ketika ini. Velg alumunium, terbuat dari paduan alumunium, nickel, magnesium, dan lain-lain sehingga sangat memungkinkan untuk memperlihatkan ketahanan yang lebih berpengaruh dengan bobot yang lebih ringan.
Selain itu, velg alumunium juga lebih gampang dibuat menjadi aneka macam jenis desain dan model. Akibatnya, banyak sekali desain dan model yang ditawarkan oleh velg alumunium ini, bahkan velg pabrikan (OEM) juga lebih banyak mengadopsi velg-velg alumunium pada mobil-mobil penumpangnya.
Desainnya yang bermacam-macam serta bobotnya yang lebih ringan menjadikan velg alumunium lebih terkenal ketimbang Velg besi baja yang sudah diperkenalkan terlebih dahulu.
3. Velg Magnesium
Velg magnesium merupakan velg yang terbuat dari paduan magnesium, alloy dan beberapa materi material lainnya. Velg ini cukup jarang dijumpai dan kalah terkenal dibanding dengan velg alumunium.
Padahal velg magnesium ini mempunyai ketahanan yang lebih baik dan bobot yang lebih ringan dibanding dengan velg alumunium ataupun velg besi baja. Namun begitu, cukup banyak kekurangan yang bisa di temukan pada velg magnesium alloy ini.
Selain harganya yang lebih mahal, mag alloy (magnesium alloy) mempunyai masa pakai yang lebih pendek serta lebih gampang mengalami perapuhan, sehingga kurang efisien dalam penggunaannya.
4. Velg Carbon
Velg carbon menempati kasta tertinggi bila dilihat dari materi material pembuatnya. Carbon fiber sudah cukup dikenal sebagai material yang ringan namun sangat kuat. Salah satu tumpuan penggunaannya yakni materi carbon fiber banyak dipakai pada chassis dan body mobil-mobil supercar.
Proses pembentukan untuk menciptakan velg carbon ini tidaklah semudah dan secepat velg dengan materi alumunium atau besi baja. Akibatnya, harga yang dibandrol untuk velg carbon ini terbilang cukup fantastis dan wah. Setidaknya lebih dari 150 juta rupiah untuk menebus satu set velg jenis carbon fiber ini.
Oleh karenanya, velg carbon ini lebih banyak dipakai dan diadopsi oleh mobil-mobil balap, supercar, dan jenis kendaraan beroda empat termahal lainnya.